Merayakan Kemerdekaan Indonesia Melalui Sikap Toleransi Dalam Festival Musik yang Inklusif
Kata Kunci:
Kemerdekaan, Toleransi , FestivalAbstrak
Berdasarkan survei IDN Research Institute bersama Populix tercatat bahwa pada rentang bulan Mei-Agustus 2024 mayoritas generasi Z dan generasi milenial Indonesia sebanyak 68% menonton konser 1-3 kali dalam setahun. Lalu, terdapat 24% anak muda Indonesia yang menonton konser musik 4-6 kali dalam setahun. Antusiasme yang tinggi dari anak-anak muda Indonesia dalam menonton acara musik menandakan bahwa acara musik di Indonesia menjadi salah satu medium kebebasan dan kebahagiaan. Di tahun 2024 pula, festival musik besar di Indonesia yang rutin dilaksanakan tiap tahunnya kembali digelar. Festival-festival musik tersebut antara lain, Joyland Festival, Synchronize Festival, Java Jazz Festival, Prambanan Jazz Festival, The Sounds Project, Pestapora, dan Djakarta Warehouse Project (DWP). Kehadiran para insan kreatif musik Indonesia dalam festival musik sukses menghidupi suasana industri musik di Indonesia, bahkan menjadi pelampiasan baik bagi para pelaku kreatif musik dan pendengar dari segala hirup-pikuk yang terjadi di Indonesia. Namun, festival musik yang dijadikan sebagai medium kegembiraan dan pelepas penat dapat menjadi medium yang mengedukasi para pengunjung untuk tetap sadar dengan nilai-nilai kemanusiaan salah satunya nilai toleransi dan inklusif? Selain itu, di tengah semaraknya kemerdekaan Indonesia yang ke-80 tahun apakah festival musik di Indonesia mampu menjadi ruang aman yang tinggi akan toleransi bagi setiap orang yang hadir?